Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PROFIL ISKANDAR WIDJAJA, MUDA, BERBAKAT, DAN PENUH TALENTA

PROFIL ISKANDAR WIDJAJA, MUDA, BERBAKAT, DAN PENUH TALENTA

Kali ini penulis akan memberikan sebuah info mengenai seorang violinis (pemain biola) ternama asal Jerman yang memiliki darah Indonesia, Iskandar Widjaja.

Iskandar Widjaja adalah seorang violinis berbakat yang lahir pada 6 Juni 1986. Ia adalah putra dari pasangan Ivan Hadar dan Chin Widjaja. Ia terlahir dan dibesarkan di Jerman. Darah Indonesia ia peroleh dari ibunya (China Medan) dan ayahnya (Belanda-Arab-Maluku). Ia juga merupakan cucu dari Udin Widjaja, seorang musisi yang sangat terkenal lewat lagu-lagu aransemennya di era presiden Soekarno.

Pria tampan yang selalu terlihat cool dan calm dalam setiap penampilannya ini ternyata memiliki bakat dan talenta yang luar biasa. Berbagai prestasi telah ia raih, namun ia masih terus belajar dan terus mengasah kemampuannya.

Berbagai penghargaan kelas internasional pun telah ia raih, diantaranya: Juara pertama di ajang Jugend Musiziert, memperoleh medali emas dalam First International Hindemith Violin Competition, juara pertama dalam Postacchini dan Goldener Julius Violin kompetisi, dan First Prize the German National Competition "Jugend musiziert".

Ia juga meraih penghargaan "Best Bach" dan "Best Beethoven" sonatas di the XXI Concorso Violinistico Internazionale Andrea Postacchini.

Namanya begitu mendunia. Ia kerap tampil dalam acara pagelaran musik internasional, seperti: the Sydney Symphony Orchestra, the Sinfonieorchester Berlin, the Dubrovnik Symphony Orchestra, dan the Orchestre de la Suisse Romande, dll.

Tak heran bila bakatnya dilirik oleh beberapa kelompok orchestra dunia yang mengajaknya manggung bersama, sebut saja: Jakarta Symphony, Sinfonieorchester Berlin, Klassische Philharmonie Bonn, Filmorchester Babelsberg dan Berlin Chamber solois di Jerman, Norwegia, Swiss, Kroasia, Spanyol, Italia, Belgia, Amerika Serikat, dan Indonesia.

Di samping itu, ia juga pernah tampil dalam festival-festival nan megah dan mewah, seperti: Bad Kissinger Summer, St. Prex dan Valdres Norwegia, Music Festival Phnom Penh, Keshet Eiolon, dan Valdres Sommersymfoni.

Iskandar Widjaja mulai memiliki ketertarikan terhadap biola sejak usianya masih 3 tahun. Saat itu seusai ia melihat konser musik, ia mengaku langsung jatuh hati. Ia pun meminta pada ibunya agar dibelikan biola karena ia mau belajar.

Semenjak saat itu, ia pun mulai belajar. Ia belajar menggunakan metode teknik Suzuki, yaitu sebuah metode pembelajaran alat musik yang diciptakan oleh Dr Shinichi Suzuki. Teknik ini sering disebut juga metode pembelajaran bahasa ibu. Ia mempelajari teknik tersebut dari guru biolanya sendiri, “Susan Mann.”

Ketika usianya menginjak remaja, ia pun belajar di Collage if Music Berlin sebagai seorang siswa termuda di sana. Setelah lulus, ia memilih melanjutkan di University of the Arts di Berlin.

Usianya masih muda, namun namanya sudah terkenal di seluruh dunia. Berdasarkan penuturannya yang diwawancarai dalam acara “Bukan Empat Mata” yang dipandu oleh Tukul Arwana tahun 2013 lalu. Dari semua kesuksesan yang berhasil ia peroleh, ia masih memiliki cita-cita untuk terus menjadi brand ambasador musik klasik di Indonesia. Sungguh cita-cita yang mulia bukan?

Semoga bermanfaat. 

Baca juga: 5 Pemain Biola Dunia yang Melegenda






16 komentar untuk "PROFIL ISKANDAR WIDJAJA, MUDA, BERBAKAT, DAN PENUH TALENTA "

  1. Wah makasih gan, kebetulan lagi nyari-nyari :D

    BalasHapus
  2. ternyata ini toh profilnya, thx infonya gan.

    BalasHapus
  3. Wih keren banget ya, berdarah indonesia lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Gan sayang banget bukan warga negara Indonesia sekalian.

      Hapus
  4. widih masih muda tapi kaya akan bakat yang dimiliki iskandar widjaja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya itulah Gan hebatnya. Patut kita apresiasi dan contoh.

      Hapus