5 PEMAIN BIOLA DUNIA YANG MELEGENDA
Ada banyak pemain biola (volinis) hebat dari seluruh dunia yang namanya melegenda. Mereka pun dikenal dengan ciri khas, karakter, serta gaya permainan masing-masing. Nama mereka pun telah tercatat dalam sejarah musik dunia. Berikut lima orang violinis hebat yang namanya melegenda.
1. David Oistrak
sumber: wikipedia.org |
David Oistrakh adalah seorang violinis ternama berkebangsaan Rusia yang
sangat terkenal pada era 1908-1974. Namanya menjadi dikenal dunia lewat
rekaman dan resital Tchaikovsky's Concerto, standar Beethoven, Brahms
dan Mendelssohn.
Ia juga berteman baik dengan beberapa komponis Rusia terkemuka lainnya, termasuk Prokofiev, Shostakovich, Khachaturian, dan Glazunov. Karya-karya yang mereka tulis seluruhnya didedikasikan kepadanya, dan ia juga yang mementaskan semua karya tersebut.
Tchaikovsky's Concerto adalah karya tervavoritnya. Tak sedikit orang yang mengakui bahwa ia telah membuat rekaman terbaik, yang merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap pemain biola. Ia menggambarkan, bahwa perjuangan terakhir itu sama dengan berlari selama 3 menit per mil.
2. Fritz Kreisler
sumber: flickr.com |
Fritz Kreisler adalah satu master biola sejati pertama. Ia mulai
memperkenalkan rekaman di studio musik sejak usianya yang masih belia.
Kreisler adalah seorang violinis yang hidup pada tahun 1875-1962.
Ia dikenal sebagai orang yang sangat sopan, permainannya menawan, lembut, dan elegan. Secara teknis, permainannya sangat sempurna, seolah-olah ia sedang meminta izin kepada penonton untuk memamerkan keahliannya.
Gaya permainannya bertolak belakang dengan violinis ternama lainnya “Jascha Heifetz” yang tak hanya sempurna, tetapi permainan yang lebih agresif, bahkan dalam instrument-instrumen yang lambat.
Kreisler adalah salah satu musisi klasik yang tak pernah mati dalam berkarya. Bahkan ia pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, dihantam mobil dua kali. Yang pertama pada tahun 1941. Kecelakaan itu mengakibatkan tulang tengkoraknya retak dan membuatnya koma selama kurang lebih seminggu.
Nasib buruk kembali menimpanya. Ia menagalami kecelakaan untuk yang kedua kalinya beberapa bulan sebelum kematiannya. Kecelakaan lalu lintas tersebut membuatnya buta dan tuli. Hingga ajal telah menjemputnya, ia tetap dikenal sebagai seorang violinis serta komponis ternama yang sangat sopan dan santun kepada setiap orang yang dijumpainya.
Namanya telah tercatat sebagai seorang master biola yang konsisten dalam setiap permainannya. Dia selalu menulis apapun itu, dan salah satu karyanya yang paling terkenal hingga sekarang ini adalah cadenza for Beethoven Violin Concerto in D.
3. Mischa Elman
sumber: wikimedia.org |
Para virtuoso dan pengagumnya sampai sekarang ini menganggap ia adalah salah seorang violinis teragung di eranya, bersama dengan Jascha Heifetz. Ia memiliki teknik yang murni dan kualitas permainan yang diakui oleh Jascha Heifetz sebagai potret / gambaran dari dirinya.
Elman bisa mengungkapkan seluruh emosi yang ada dalam jiwanya melalui permainan biola yang indah, penuh gairah, dan sangat lembut, walaupun permainannya kurang energik. Hal tersebut berdasarkan pernyataan dan pengakuan dari Jascha Heifetz sendiri.
Mischa Elman hidup pada tahun 1891-1967. Seorang violinis ternama lainnya “Pablo de Sarasate” pernah menyarankannya agar ia megikuti Imperial Academy of Music di Odessa, Ukraina. Ia sudah bisa bermain biola sejak usianya masih 11 tahun.
Elman memiliki fakta yang cukup unik dan menarik. Jari-jari tanganya berukuran cukup besar di atas rata-rata anak normal seusianya. Karena alasan tersebut, ia cukup kesulitan ketika harus memainkan biola di nada-nada tinggi. Namun karena tekadnya yang begitu kuat, ia terus berlatih selama bertahun-tahun sampai ia bisa menyempurnakan tekniknya.
Selama melakukan pertunjukan, ia akan sedikit membungkuk untuk bisa bermain secara maksimal, dan hal tersebut dirasa sangat efektif olehnya. Ia tidak pernah memperdulikan apa kata orang. Dengan percaya diri, ia menunjukkan karakter / identitas murni dirinya.
Mischa Elman juga memiliki pengalaman yang cukup lucu. Suatu ketika saat ia berjalan pulang pada suatu malam di New York City, ia dihentikan oleh seorang pejalan kaki yang akan pergi untuk melihat penampilannya, tetapi terlambat. Orang yang lewat itu bertanya, "Bagaimana Anda bisa ke Carnegie Hall?" Elman meringis dan berkata, "Praktek, praktek, praktek!" ketika ia berjalan di atas.
4. Giuseppe Tartini
sumber: Last.fm |
Tartini hidup pada tahun 1692-1770. Awal mulanya ia menganggap bermain biola itu sangat menyenangkan, sehingga ia sangat menyukainya. Akan tetapi, orang tuanya ingin dia menjadi seorang biarawan, karena itu adalah salah satu karir yang akan menjamin bahwa dia tidak akan kelaparan.
Semua biarawan akan diajarkan dasar-dasar musik sebagai bagian dari pendidikan mereka. Ia mengenyam pendidikan di University of Padua, dimana ia mempelajari hukum. Setelah ayahnya meninggal, ia menikah dengan Elisabetta Premazone, seorang wanita yang tidak disukai oleh ayahnya karena berasal dari kelas bawah.
Tetapi Elisabetta Premazone ternyata adalah wanita simpanan dari seorang bernama Cardinal Giorgio Cornaro. Namun ia sudah terlanjur pernah berhubungan badan dengan Guiseppe Tartini. Karena takut dikira selingkuh dan merebut istri orang, Tartini memilih melarikan diri, daripada tertangkap dan dikucilkan atau dibunuh.
Akhirnya ia pergi mengasingkan diri ke wihara St. Francis of Assisi dan mulai belajar biola. Ternyata ia punya bakat yang besar untuk itu, dan cerita pun berlanjut ketika ia menganggap bahwa dirinya seorang master. Ia pun pergi untuk tampil dengan seorang violinis dan komponis ternama “Francesco Veracini.”
Setelah itu, Tartini melarikan diri ke Ancona dan belajar lebih banyak. Pada tahun 1821, Tartini berhasil menjadi seorang violinis hebat yang menjadi rival berat Antonio Vivaldi. Namanya pun menjadi sangat terkenal di seluruh Eropa sebagai seorang violinis dengan teknik trill dan tremolo yang sempurna.
Karyanya yang paling terkenal dan mampu membuat namanya tenar yaitu The Devil’s Trill Sonata for Solo Violin yang dipentaskan di atas panggung bersama musisi ternama Itzhak Perlman. Permainan yang sangat cepat dan melelahkan berhasil ia pentaskan dengan “sempurna” bersama Itzhak Perlman.
Banyak musisi dan komponis berbakat lainnya hari itu dibuatnya tak percaya dengan permainannya. Bahkan beberapa orang mengatakan, bahwa mendengar permainan Tartini seperti mendengar setan yang sedang bermain dalam mimpi.
5. Ole Bull
sumber: wikimedia.org |
Olle Bull adalah seorang violinis ternama berkebangsaan Norwegia. Ia hidup pada tahun 1810-1880, dimana pada saat itu ia mengadakan tour / konser di Eropa dengan para musisi lain seperti Franz Liszt, Clara (and Robert) Schumann, Felix Mendelssohn dan lain-lain.
Pada saat itu, publik belum mempunyai TV untuk menghapus kebosanan mereka yang sedang menunggu pertunjukan yang akan dimulai pada pukul 7:00 malam. Mereka pun menunggu dengan makan siang dan makan malam. Terhitung mereka menunggu hingga enam jam lamanya.
Tidak ada seorang pun yang dapat diharapkan untuk melakukan hal ini. Para master pemain alat musik (virtuoso) hebat akan saling berkolaborasi ketika melewati kota asal masing-masing.
Robert Schumann (seorang komposer ternama asal Jerman), menganggap bahwa Bull memiliki kejernihan dan ketepatan dalam teknik permainannya. Tak peduli seberapa cepat musik yang harus dimainkan, Bull tidak pernah meninggalkan atau melewatkan satu not pun, dan semua orang pun bisa mendengarkan bahwa tak ada sedikit pun nada yang meleset. Tidak mudah memang, bagi para virtuoso lain untuk menandingi kemampuannya.
Semoga bermanfaat.
hebat sekali yah orang orang itu menjadi legenda emmm semoga kami juga bisa ya sobat
BalasHapusAmin. Tetapi saya gak mimpi tinggi-tinggi sobat. Bisa bermain dengan baik dan lancar saja saya sudah syukur alhamdulilah.
Hapus