Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERNYANYI ITU BAKAT ALAMIAH ATAU DAPAT DIPELAJARI?

BERNYANYI, MENYANYI, BAKAT BERNYANYI, BELAJAR NYANYI
source: pixabay.com
Semasa hidup, kita pasti pernah mempunyai teman atau kenalan yang punya kemampuan menyanyi yang bisa dibilang buruk. Atau mungkin bahkan kita sendiri yang memiliki kekurangan tersebut.

Skill bernyanyi yang sangat rendah namun memiliki kerpercayaan diri yang tinggi pasti juga ada yang memiliki. Entah itu hanya sebatas penyanyi kamar mandi sekalipun.

Mungkin kendala terbesar bagi kebanyakan orang yang tidak bisa bernyanyi adalah nada-nada yang dikeluarkan dari mulut sangat fals dan terkesan monoton, tidak ada pitch-nya, alias tidak ada beda tingi rendahnya nada vokal (solmisasi).

Itu semua masih belum cukup. Birama atau ketukan lagu yang juga tidak bisa stabil atau terkesan melompat-lompat juga merupakan salah satu kendala terbesar bagi orang yang tidak bisa bernaynyi.

Nah, dari hal menarik dan fakta tersebut akan memunculkan tanda tanya besar, apakah sebenarnya kemampuan bernyanyi itu bakat alamiah yang dimiliki seseorang sejak lahir atau merupakan suatu hal yang harus atau bisa dipelajari.

Menariknya, ada banyak analogi yang menyangkut perseteruan pendapat antara bakat alamiah (innate) melawan sesuatu hal yang harus dipelajari (learned).

Bukti nyatanya, banyak dari kita yang bertanya-tanya, apakah kemampuan berbahasa itu bakat atau bukan. Kemampuan menggambar tau melukis itu bakat atau bukan. Kemampuan menulis, menari, sepak bola, catur, dan lain sebagainya itu bakat atau bukan. Kemampuan bermain alat musik itu bakat atau bukan. Dan masih banyak lagi yang menjadi misteri.

Tak dapat dipungkiri, terkadang kita sendiri hampir frustasi karena merasa bahwa kita terlahir di dunia ini tanpa dikaruniai bakat apapun yang dapat kita bangakan oleh Tuhan. Namun demikian, ada banyak kalangan yang juga berpendapat bahwa semuanya bisa dipelajari tanpa bakat sekalipun. Tak masalah kita tetap bisa menjadi seseorang yang mahir dalam suatu bidang.

Oke lah, rasanya pendapat itu juga tak ada salahnya. Akan tetapi, pengaruh besar dari hal yang bernama "bakat" ini memang tidak bisa terelakkan.

Nah, lebih dari itu, ada pertanyaan yang lebih seru lagi menyangkut soal kemampuan bernyanyi seseorang. Terdapat sebuah pendapat umum yang menyatakan bahwa semua orang terlahir dengan bakat menyanyi.

Namun belakangan ini diketahui pula bahwa ada juga orang yang benar-benar tidak memiliki kemampuan bernyanyi. Orang-orang yang seperti ini disebut-sebut memiliki suatu kelainan yang disebut beat-deaf atau tone-deaf. Kelainan ini juga sering disebut amusia (nir musik).

Meski ada penggunaan istilah deaf, di sini bukan berarti yang bersangkutan adalah orang yang tuli, melainkan hanya tidak memiliki kemampuan untuk mengenal pitch (nada) dan juga irama (beat).

Sebagai bukti, tokoh-tokoh ternama dunia seperti presiden Amerika Serikat, Theodore Roosevelt dan Ulysses S Grant, seorang psikolog Sigmund Freud, dan juga Charles Darwin dikenal sebagai orang-orang hebat dalam segala hal, akan tetapi jangan sekali-kali meminta mereka untuk bernyanyi.

Sejatinya, kelainan tone-deaf ini lebih ringan jika dibandingkan dengan amusia. Orang yang tone deaf diangap masih mampu mendengar serta menikmati lagu dengan cukup baik. Hanya saja, mereka tidak mampu untuk bernyanyi.

Sementara itu, bagi orang yang amusia mereka lebih parah. Parahnya yaitu mereka sama sekali tidak dapat membedakan tingi rendahnya suatu nada. Akibatnya, ketika mereka mendengarkan musik atau lagu yang terdengar oleh mereka hanayalah suara gaduh yang tak memiliki keindahan sama sekali.

Nah, kita kembali ke topik kemampuan bernyanyi karena bakat atau karena belajar. Tentu tidak dapat kita pungkiri bahwa bakat mempunyai andil yang amat besar dalam kehidupan manusia.

Sebagai gambran, seorang yang mahir menulis pasti disokong oleh bakat meskipun hal ini dapat dipelajari. Begitupun dengan seseorang yang mahir menlukis atau menggambar, dan yang lainnya.

Sekalipun segala sesuatunya bisa dipelajari, pastinya juga didukung dengan bakat yang memadai yang sesuai dengan passion kita masing-masing. Lalu, bagaiaman pendapat sobat?

Semoga bermnafaat. 

Note: Tulisan ini dikutip dan dikembangkan dari pandangan Gustaaf Kusno yang ditulis dan dipublikasikan pada www.kompasiana.com.

Posting Komentar untuk "BERNYANYI ITU BAKAT ALAMIAH ATAU DAPAT DIPELAJARI?"