Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEMAINKAN KARYA ORANG LAIN, MENGAPA TIDAK?


MEMAINKAN KARYA ORANG LAIN
MEMAINKAN KARYA ORANG LAIN

Dalam bermusik, tak jarang dari kita meragukan manfaat dari suatu karya. “Buat apa sih memainkan karya orang lain? Nggak kenal lagi”.

Perlu diingat, ini bukan soal siapa penciptanya, kenal atau tidak. Hal ini sebenarnya tentang suka atau tidak sukanya kita pada suatu karya. Jika ada sebuah karya yang indah, tak ada salahnya jika kita mempelajarinya, ingin bisa, dan ingin memainkannya. Walau bagaimanapun kita ingin menikmati karya-karya musik. Dan wajar saja bila nantinya kita ingin berbagi keindahan dengan memainkan karya itu di hadapan orang banyak. Apalagi jika karya yang kita mainkan penciptanya telah lama tiada.  Bagaimana orang-orang bisa tahu keindahan karya itu, jika tak ada yang memainkannya lagi.
             
          Selain itu, tak semua musisi bisa menghasilkan karya musik sendiri. Kemampuan bermusik merupakan tolak ukur dari hal tersebut. Namun kemampuan bermain musik sangat berbeda dengan kemampuan menciptakan musik. Seorang musisi yang hebat  belum tentu menguasai  keduanya. Namun jika ada yang menguasai keduanya, patut kita beri penghargaan.
             
          Sejauh ini, memang ada musisi yang juga berperan sebagai komposer. Namun tak sedikit musisi yang hanya fokus menafsir dan menyajikan karya-karya yang sudah ada. Pada prinsipnya, mereka ingin membagikan keindahan karya-karya itu kepada khalayak. Karena jika tak ada yang melakukan hal itu, maka semua karya yang indah itu tak akan pernah terdengar. Semuanya hanya akan menjadi tinta di atas kertas, yang tersimpan dalam arsip, dan lambat-laun terkubur oleh waktu.
           
           Sekarang pertanyaannya adalah, berapa banyak perbendaharaan karya musik yang mesti kita kuasai?” ini tergantung kebutuhan kita. Bila kita hanya sekedar penyuka, tentu tidak ada batasan seberapa banyak lagu yang bisa dikuasai. Lagi pula, bila mendadak harus tampil dalam suatu pertunjukan atau pentas, kita tak membutuhkan banyak lagu untuk dimainkan.
            
           Namun walau demikian, makin banyak perbendaharaan musik yang bisa kita kuasai, makin bagus. Bila kapasitas kita hanya sekedar penyuka, maka tak harus menguasai banyak. Namun bila kita hendak menjadi musisi, maka kita harus menguasai karya lebih banyak. Makin banyak makin bagus, karena memudahkan kita bila harus sering-sering tampil dalam suatu acara. Misalnya, mengisi musik untuk kafe, hotel, tampil dalam suatu pagelaran atau festival musik, maupun acara-acara yang lain.
             
          Memperbanyak perbendaharaan musik memang sangat bermanfaat bagi kita. Dengan menguasai banyak karya musik, akan membuat musik yang kita sajikan semakin variatif. Hal yang perlu diperhatikan ketika memainkan karya orang lain yaitu menyebutkan nama komposer atau pencipta, serta mengubah (arranger). Hal inilah yang disebut etika dalam bermusik.
             
         Bila kita memainkannya untuk tujuan komersial, semisal membuat rekaman untuk dijual. Kita harus meminta izin kepada yang menciptakannya, ataupun pemilik hak edar dari karyanya.

Semoga bermanfaat.

Baca juga: Pilih Musik Sendiri atau Orang Lain?

Posting Komentar untuk "MEMAINKAN KARYA ORANG LAIN, MENGAPA TIDAK?"