SEJARAH LAGU MENGHENINGKAN CIPTA DILENGKAPI LIRIK
source: Wikimedia Commons |
Salah satu lagu wajib nasional yang terkenal dan banyak dinyanyikan oleh seluruh warga Indonesia dari berbagai kalangan adalah lagu yang berjudul mengheningkan cipta.
Bagi semua kalangan, tentu lagu ini sudah tak asing lagi karena setiap upacara bendera lagu ini selalu dikumandangkan. Biasanya lagu ini juga dipermanis dengan iringan musik yang merdu lengkap dengan regu paduan suara yang menyanyikannnya.
Ketenanaran dari lagu ini tak terlepas dari makna mendalam yang terkandung dalam setiap bait liriknya. Kata-katanya yang sederhana namun bermakna dalam membuat lagu ini menjadi salah satu lagu wajib nasional yang paling sering dinyanyikan oleh semua orang.
Nah, lagu ini sendiri tercipta dan dijadikan sebagai lagu wajib nasional juga mengalami perjalanan yang amat panjang. Peran sakral dari Truno Prawit sang pencipta lagu mengheningkan cipta ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Berkat beliau lagu yang indah ini dapat kita nikmati sampai sekarang dan dapat kita jadikan sebagai "pegangan" bahwa kita harus selalu mensyukuri kemerdekaan yang telah kita raih dengan penuh rasa bangga atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Namun demikian, menurut penulis pribadi cukup disayangkan, karena pencipta lagu ini yakni Truno Parawit tidak banyak informasi yang bisa kita korek dari beliau. Minimnya informasi mengenai beliau seakan membuat generasi muda zaman sekarang ini lupa akan nama besar dan jasa-jasa beliau.
Lagu mengheningkan cipta merupakan wujud rasa terima kasih yang besar atas jasa para pahlawan yang telah rela berjuang mati-matian mengorbankan jiwa dan raganya demi meraih kemerdekan yang sangat berharga ini.
Selain itu juga untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Tak heran, setiap upacara bendera lagu ini selalu dimasukkan ke dalam susunan acaranya.
Lagu ini pertama kali diproklamirkan menjadi ritual inti sebagai bentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan yang telah gugur oleh Bung Karno pada tahun 1958. Kala itu lagu ini diperkenalkan dengan maksud menyatukan bangsa Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dapat penulis rangkum dari beragam sumber, kala itu ketika Presiden Ir Soekarno tengah memimpin jalannya upacara bendera dalam rangka memperingati hari pahlwan di
Ambon Maluku Tengah.
Lagu ini pun dijadikan sebagai media perantara untuk mengumpulkan dukungan semua orang dalam upaya pembebasan Irian Barat.
Ketika lagu mengheningkan cipta dinyanyikan serentak, tak pelak semua kepala terttunduk haru mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Rasa khidmat berselimut haru langsung menyelimuti hati setiap insan yang hadir dan menyaksikan upacara tersebut berlangsung.
Semenjak lagu mengheningkan cipta dinyanyikan bersama dalam kegiatan upacara bendera tersebut, sontak hati rakyat Indonesia semakin tergugah untuk terus mengumandangkan persatuan di seluruh wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Upacara itu pun juga banyak disaksikan oleh rakyat Indonesia yang ada di rumah karena disiarkan secara nasional.
Di bawah ini adalah lirik lagu mengheningkan cipta karya Truno Prawit:
Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau Cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
cipt: Truno Prawit
Nah, demikianlah ulasan singkat mengenai sejarah lagu mengheningkan cipta beserta lirik lagu aslinya. Bagi sobat yang punya referensi lebih terkait pencipta lagu ini mungkin bisa di-share di kolom komentar untuk menyempurnakan artikel singkat ini.
Semoga bermanfaat.
Bagi semua kalangan, tentu lagu ini sudah tak asing lagi karena setiap upacara bendera lagu ini selalu dikumandangkan. Biasanya lagu ini juga dipermanis dengan iringan musik yang merdu lengkap dengan regu paduan suara yang menyanyikannnya.
Ketenanaran dari lagu ini tak terlepas dari makna mendalam yang terkandung dalam setiap bait liriknya. Kata-katanya yang sederhana namun bermakna dalam membuat lagu ini menjadi salah satu lagu wajib nasional yang paling sering dinyanyikan oleh semua orang.
Nah, lagu ini sendiri tercipta dan dijadikan sebagai lagu wajib nasional juga mengalami perjalanan yang amat panjang. Peran sakral dari Truno Prawit sang pencipta lagu mengheningkan cipta ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Berkat beliau lagu yang indah ini dapat kita nikmati sampai sekarang dan dapat kita jadikan sebagai "pegangan" bahwa kita harus selalu mensyukuri kemerdekaan yang telah kita raih dengan penuh rasa bangga atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Namun demikian, menurut penulis pribadi cukup disayangkan, karena pencipta lagu ini yakni Truno Parawit tidak banyak informasi yang bisa kita korek dari beliau. Minimnya informasi mengenai beliau seakan membuat generasi muda zaman sekarang ini lupa akan nama besar dan jasa-jasa beliau.
Lagu mengheningkan cipta merupakan wujud rasa terima kasih yang besar atas jasa para pahlawan yang telah rela berjuang mati-matian mengorbankan jiwa dan raganya demi meraih kemerdekan yang sangat berharga ini.
Selain itu juga untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Tak heran, setiap upacara bendera lagu ini selalu dimasukkan ke dalam susunan acaranya.
Lagu ini pertama kali diproklamirkan menjadi ritual inti sebagai bentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan yang telah gugur oleh Bung Karno pada tahun 1958. Kala itu lagu ini diperkenalkan dengan maksud menyatukan bangsa Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dapat penulis rangkum dari beragam sumber, kala itu ketika Presiden Ir Soekarno tengah memimpin jalannya upacara bendera dalam rangka memperingati hari pahlwan di
Ambon Maluku Tengah.
Lagu ini pun dijadikan sebagai media perantara untuk mengumpulkan dukungan semua orang dalam upaya pembebasan Irian Barat.
Ketika lagu mengheningkan cipta dinyanyikan serentak, tak pelak semua kepala terttunduk haru mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Rasa khidmat berselimut haru langsung menyelimuti hati setiap insan yang hadir dan menyaksikan upacara tersebut berlangsung.
Semenjak lagu mengheningkan cipta dinyanyikan bersama dalam kegiatan upacara bendera tersebut, sontak hati rakyat Indonesia semakin tergugah untuk terus mengumandangkan persatuan di seluruh wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Upacara itu pun juga banyak disaksikan oleh rakyat Indonesia yang ada di rumah karena disiarkan secara nasional.
Di bawah ini adalah lirik lagu mengheningkan cipta karya Truno Prawit:
Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau Cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
cipt: Truno Prawit
Nah, demikianlah ulasan singkat mengenai sejarah lagu mengheningkan cipta beserta lirik lagu aslinya. Bagi sobat yang punya referensi lebih terkait pencipta lagu ini mungkin bisa di-share di kolom komentar untuk menyempurnakan artikel singkat ini.
Semoga bermanfaat.
Kata pertama di lagu ini sebenarnya "DENGAN" atau "DENGAR" ?. Karena di partitur menggunakan kata "DENGAR" dan itu lebih masuk dalam kalimat. Terima kasih.
BalasHapusSejak kapan dengan menjadi dengar. Lirik dengan itu sudah pakem. Coba Anda resapi baik-baik liriknya secara keseluruan. Keterkaitan seluruhnya. Jangan hanya per baris tertentu saja. Salam.
HapusWaktu SD dulu, sy pernah baca di sebuah buku pendidikan namun sy lupa judulnya. di situ ditulis lagu mengheningkan cipta. sy dapatkan lriknya agak berbeda dengan sekarang. di situ dutulis, " nan gugur remah jadi ribaan bendera bel nusa bangsa" bukan "nan "gugur remaja diribaan dstnya." dan liriknya itu sy rasa lebih tepat daripada lirik yang sekarang. kata " remaja" di sini agak sulit sy pahami. apakah pahlawannya masih remaja ataukah pahlawan gugur terlalu cepat.. tapi kalau "nan gugr remah jadi ribaan dst.." ,maka pengertiannya "remah" itu menunjukan bahwa pahlwan rela mati dengan perjuangan habis-habisan demi merah putih. sya mohon klarifiksasi!
BalasHapusBisa jadi, tapi yang tertulis sekarang saya rasa seperti yang saya posting itu Sob. Mungkin, bisa jadi telah terjadi revisi.
HapusCoba Anda cari referensi lain, karena dibeberapa sumber itu "DENGAR" bukan "DENGAN"...
BalasHapusBisa jadi, karena memang banyak versi.
HapusAdakah aturan yg mengikat terkait lirik lagu mengheningkan cipta atas perubahan lirik yg semula DENGAN SELURUH ANGKASA RAYA MEMUJI berubah menjadi DENGAR SELURIH ANGKASA RAYA MEMUJA?
BalasHapusSejauh pengetahuan saya tidak ada.
HapusBeberapa lirik lagu ini memuji dan beberapa nya lagi memuja, kira kira mana kah yang benar ???
BalasHapusBisa ditanyakan ke ahlinya langsung saja Sob, hehe:)
Hapusyang betul memuji.. kalau memuja=mengagungkan itu untukTuhan
BalasHapusBisa jadi, terkadang lirik lagu itu disesuaikan dengan not dan birama lagunya. Nah, penggunaan memuja lebih tepat dan masuk dalam notnya.
Hapus